Abstrak—Telah
dilakukan percobaan Pengaruh Molaritas
larutan NaCl srbagai Cladding Serat Optik Terhadap Intensitas Cahaya dengan
tujuan untuk mengetahui hubungan antara rugi daya yang
diterima terhadap perbedaan konsentrasi.
Alat dan bahan percobaan ini adalah power supply, led, kabel buaya, statip,
gelas ukur, gelas biasa, bubuk NaCl, akuades, multimeter, dan fiber optic.
Percobaan ini menggunakan led yang dihubungkan dengan power supply sebagai
penghasil cahaya yang akan diteruskan ke core fiber optik. Cahaya dari led,
selanjutnya diteruskan ke core fiber optic yang terdapat kupasan cladding sehinga core terhubung dengan larutan di
gelas. Lalu cahaya di core diterima oleh photodioda. Selanjutnya, di ukur
tegangan beda potensial kedua kaki photodioda dengan multimeter. Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakkan larutan dengan molaritas 0, 1M, 2M, 3M, 4M, dan
5M. Sedangkan tegangan rata-rata yang dihasilkan untuk variasi tersebut adalah 1,26V, 1,06V,
0,86V, 0,68V, 0,62V, dan 0,34V. Hasil tersebut, selanjutnya dibuat grafik. Dari
grafik yang dibuat, diketahui bahwa regresi linier yang dihasilkan adalah y =
-0,1743x +1,239 Hasil pengukuran menunjukan semakin tinggi konsentrasi larutan,
maka tegangan yang dihasilkan oleh pengukuran photodioda juga semakin kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah
percobaan Pengaruh Molaritas larutan NaCl
sebagai Cladding Serat Optik Terhadap Intensitas Cahaya didapat hasil data
berupa nilai tegangan terhadap konsentrasi larutan yang digunakan.
A. Analisa Data
Dari percobaan
yang telah dilakukan, didapat data berupa nilai molaritas dan nilai tegangan.
Nilai molaritas disini adalah nilai molaritas NaCl yang digunakan. Sedangkan
nilai tegangan disini adalah tegangan output dari photodioda setelah
mendapatkan sinar dari fiber optic setelah meneruskan sinar dari LED yang
dipancarkan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan multimeter.
Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan pada berbagai
nilai molaritas
M
|
Repeat
|
Vin(V)
|
Vout(mV)
|
M
|
Repeat
|
Vin(V)
|
Vout(mV)
|
0
|
1
|
2
|
1.2
|
3
|
1
|
2
|
0.6
|
2
|
2
|
1.3
|
2
|
2
|
0.6
|
||
3
|
2
|
1.3
|
3
|
2
|
0.7
|
||
4
|
2
|
1.4
|
4
|
2
|
0.7
|
||
5
|
2
|
1.1
|
5
|
2
|
0.8
|
||
1
|
1
|
2
|
1.1
|
4
|
1
|
2
|
0.5
|
2
|
2
|
1.2
|
2
|
2
|
0.6
|
||
3
|
2
|
0.9
|
3
|
2
|
0.7
|
||
4
|
2
|
1.1
|
4
|
2
|
0.6
|
||
5
|
2
|
1
|
5
|
2
|
0.7
|
||
2
|
1
|
2
|
0.9
|
5
|
1
|
2
|
0.3
|
2
|
2
|
1
|
2
|
2
|
0.4
|
||
3
|
2
|
0.8
|
3
|
2
|
0.5
|
||
4
|
2
|
0.9
|
4
|
2
|
0.2
|
||
5
|
2
|
0.7
|
5
|
2
|
0.3
|
Selanjutnya,
dari data pada tabbel 1 di atas dilakukan perhitungan rata-rata nilai tegangan pada
setiap pengukuran dengan menggunakan konsentrasi yang berbeda pada kelima
pengulangan. Data hasil perhitungan nilai rata-rata yang dihasilkan ditunjukan
pada tabel berikut
Tabel 2. Nilai rata-rata
tegangan yang dihasilkan pada berbagai molaritas
M
|
V
|
0
|
1.26
|
1
|
1.06
|
2
|
0.86
|
3
|
0.68
|
4
|
0.62
|
5
|
0.34
|
Dari tabel 2 di atas, terlihat
pola penambahan nilai yang teratur dimana setiap penambahan nilai M yang
berarti molaritas dan V yang berarti tegangan atau beda potensial saling
berbanding terbalik satu sama lainya. Selanjutnya dibuat grafik tegangan
terhadap nilai molaritas yang digunakan.
Gambar 7. Grafik Tegangan terhadap molaritas
Dari grafik yang ditunjukan pada
gambar 6 di atas, terlihat bahwa sumbu vertical menunjukan nilai tegangan
keluaran yag dihasilkan oleh photodioda dan sumbu horizontal adalah nilai
molaritas yang digunakan. Grafik di atas membentuk regresi linier y = -0,1743x
+1,239.
B. Pembahasan
Pecobaan
Pengaruh Molaritas larutan NaCl sebagai Cladding
Serat Optik Terhadap Intensitas Cahaya ini menggunakan alat dan bahan
seperti power supply, LED, Photodioda, statip, bubuk NaCl, akuades, multimeter,
gelas ukur, gelas biasa, dan fiber optik. Power supply digunakan sebagai
penyupali tegangan yang digunakan untuk menyalakan LED dengan cara merubah arus
AC yang dihasilkan PLN menjadi arus DC. LED yang digunakan adalah LED 3mm
berwarna merah sebagai penghasil sumber cahaya yang akan diteruskan fiber
optik. Photodioda adalah bahan semikonduktor yang berfungsi menyerupai sel
surya dimana akan menghasilkan tegangan saat diberi sinar. Tegangan yang
dihasilkan sendiri sangat kecil, yaitu sekitar 2mV. Statip yang digunakan
disini berfunngsi untuk tempat peletakan photodioda, LED, dan kabel fiber
optik. Bubuk NaCl pada percobaan ini berfungsi untuk mengatur konsentrasi
larutan sebagai variasi cladding yang digunakan pada fiber optik. Akuades yang
digunakan disini berfungsi untuk pelarut NaCl. Multimeter disini digunakan
sebagai pengukur tegangan keluaran yang dihasilkan oleh photodioda. Gelas yang
digunakan disini ada dua, yaitu gelas ukur dan gelas biasa. Gelas biasa
digunakan untuk tempat larutan yang akan digunakan sebagai cladding fiber
optik. Sedangkan gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume pelarut yang akan
digunakan untuk melarutkan NaCl. Sedangkan Fiber Optik digunakan untuk media
transmisi cahaya LED agar diterima oleh photodioda.
Percobaan
dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah itu,
dihitung massa NaCl yang digunakan untuk membuta 150 ml larutan NaCl dengan
konsentrasi 5 molar. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan persamaan 4.
Setelah itu, dirangkain alat dan bahan. Lalu, larutan awal yang digunakan
adalah akuades. Larutan ini di anggap sebagai larutan NaCl dengan nilai
molaritas nol. Setelah itu, dihitung tegangan yang dihasilkan photodioda dengan
cara menggunakan multimeter. Pada setiap pengulangan, multimeter dimatikan,
lalu dinyalakan kembali. Pengulangan bertujuan untuk menambah akurasi pengambilan
data. Setalah itu, dimasukan NaCl yang
sudah ditimbang ke dalam akuades yang ada di gelas biasa, dan dilakukan
pengukuran tegangan. Setelah itu, larutan di encerkan menjadi 4 molar dengan
cara menambahkan akuades pada gelas biasa. Perhitungan akuades dilakukan dengan
menggunakan persamaan 5. Untuk membuat larutan menjadi 4 molar, ditambahkan
37,5 ml akuades pada larutan. Setelah itu, dilakukan penguangan dengan
pengenceran larutan menjadi 3 molar, 2 molar, dan 1 molar dengan menambahkan
akuades pada larutan masingmasing 62,5ml, 125ml, dan 375ml.
Pada percobaan ini dengan menggunakan
tegangan input sebesar 2V dari power supply, lalu dengan menggunakan sumber cahaya
berupa LED dan kemudian dirangkai dengan fiber optik, photodiode, multimeter.
Digunakan variasi larutan sebagai pengganti cladding yakni dengan menggunakan
konsentrasi larutan NaCl yaitu 0M, 1M, dan 2M. Dari variasi yang digunakan ini dapat
dilakukan perbandingan bagaimana tegangan output yang dihasilkan oleh larutan NaCl dalam berberapa molaritas seperti yang
ditunjukan gambar 6.
Dalam
tabel 2 tampak bahwa semakin besar nilai molaritas suatu larutan maka tegangan
atau voltase keluaran yang dihasilkan photodioda yang terbaca pada multimeter semakin kecil. Hal tersebut dikarenakan,
ketik molaritas suatu larutan semakin besar maka struktur molekul-molekul
didalam larutan menjadi semakin rapat. Perubahan kerapatan struktur molekul ini
akan berpengaruh terhadap nilai indeks bias larutan. Sehingga ketika cahaya
dari LED mengenai larutan, maka sinar LED akan sulit dipantulkan untuk larutan
yang lebih pekat. Hal ini sesuai dengan prinsip snellius dimana saat seberkas
cahaya melewati medium yang lebih rapat, maka akan dibiaskan mendekati sumbu
utama. Sehingga sesuai oercobaan ini, penambahan konsentrasi larutan akan
mengakibatkan semakin banyak sinar dari led yang diteruskan ke larutan dan
tidak berada di fiber optik. Hal ini akan menyebabkan sinar yang diterima photo
diode juga berkurang. Hal ini, akan mengakibatkan tegangan keluaran photodioda juga berkurang.
Pada
penggunaan larutan dengan molaritas yang kecil, dalam hal ini larutan yang
digunakan adalah akuades, maka indeks bias larutan yang digunakan bernilai
kecil. Hal ini akan mengakibatkan sinar LED yang mengenai larutan akan mengalam
pemantulan dalam total akibat kecilnya indeks bias larutan. Hal ini akan
membuat cahaya tea berada di dalam fiber optik sehingga terjadi pandu
gelombang. Adanya pandu gelombang membuat cahaya yang berada di core fiber ptik
dapat diterima oleh photo diode dan menghasilkan beda potensial yang dapat
terbaca di multimeter dengan niai maksimal.
Bengkokan pada serat optik yang akan menyebabkan
bagian dalam serat optik termampatkan dan nilai indeksnya bertambah. Pada saat
yang sama, bagian luar menjadi tertarik lebih panjang sehingga kepadatan
material berubah, dan mengakibattkan nilai indeks biasnya berkurang. Perubahan
indeks bias serat optik akan mengakibatkan perubahan lintasan penjalaran cahaya
yang terjadi di dalam inti serat optik. Perubahan penjalaran cahaya pada serat optik
karena rugi-rugi daya yang diterima atau macrobending akan mengakibatkan
perubahan pada kinerja serat optik selama percobaan dilaksanakan.
Akibatnya, cahaya yang ditransmisikan mempunyai nilai intensitas yang lebih
kecil dan mengakibatkan tegangan keluaran photodioda lebih kecil.KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan Pengaruh Molaritas larutan NaCl sebagai Cladding Serat Optik Terhadap Intensitas Cahaya ini, didapat kesimpulan bahwa semakin besar konsentrasi larutan NaCl yang digunakan sebagai cladding fiber optic, maka tegangan yang dihasilkan photodioda semakin kecil. Nilai konsentrasi larutan berbanding terbalik dengan tegangan keluaran photodioda.
inilah salah satu praktikum yang saya lakukan di semester 5 ini. Untuk selengkapnya, klik disini
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih