Bicara masalah robotika, yg paling buming sekarang adalah
Line Follower. Ya, robot sederhana ini memang sangat popular di berbagai kelas.
Mulai dari kelas SMP yang dikenal dengan menggunakan robot line follower
analog, sampai line follower dengan menggunakan mikrokontroler dan arduino di
tingkat perguruan tinggi dan umum. Secara garis besar, line follower tingkat
SMP masih sangat sederhana. Robot ini hanya mebgggunakan komponen sederhana tanpa
memberikan IC terprogram dalam pembuatanya.
Secara garis
besar, Robot line follower dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu Rangkaian Sensor,
Rangkaian Komparator, dan Rangkaian Driver. Gambar skematik rangkaian line
follower secara keseluruhan ditunjukan gambar berikut.
Bagian palling depan dari line follower biasanya adalah sensor. Sensor yang digunakan biasanya terdiri dari photodiode sebagai penerima cahaya dan LED sebagai penghasil cahaya. Konsep dasar dari sensor ini adalah ketika LED melewati garis putih, maka cahaya dari LED akan dipantulkan dan diterima oleh Photo Diode. Saat Photodiode menerima cahaya, maka resistansi photo diode akan lebih kecil. Hal ini akan mengakibatkan tegangan di titik s akan berubah. Tegangan ini, selanjutnya akan diterima oleh komparator.
Rangkaian selanjutnya yang digunakan adalah
komparator yang bekerja menggunakan prinsip Op-Amp sebagai pembanding. Dalam
line follower, digunakan 4 buah komarator dimana amasing masing roda
menggunakan dua komparator, masing-mmasing digunakan untuk keadaan roda maju
dan keadaan mundur. Rangkaian komparator untuk satu kaki ditunjukan oleh gambar
berikut
Selanjutnya
adalah rangkaian driver. Driver disini menggunakan transistor PNP BD140 dan
transistor NPN BD139. Saat l diberi sinyal high, maka arus akan mengalir dari
emior Q3 menuju colektor Q2. Hal ini, akan mengakibatkan motor akan berputar
CW. Sebaliknya, saat terjadi CCW, maka arus akan mengalir dari emitor Q4 menuju
collector Q1.
Rangkaian tersebut terdiri dari
sensor, komparator, dan driver. Rangkaian di atas adalah rangkaian salah satu
roda. Untuk membuat sebuah line follower, maka digunakan dua ranngkaian seperti
di atas.
Bagian palling depan dari line follower biasanya adalah sensor. Sensor yang digunakan biasanya terdiri dari photodiode sebagai penerima cahaya dan LED sebagai penghasil cahaya. Konsep dasar dari sensor ini adalah ketika LED melewati garis putih, maka cahaya dari LED akan dipantulkan dan diterima oleh Photo Diode. Saat Photodiode menerima cahaya, maka resistansi photo diode akan lebih kecil. Hal ini akan mengakibatkan tegangan di titik s akan berubah. Tegangan ini, selanjutnya akan diterima oleh komparator.
Dalam susunan sensor, pemasangan resistor R1 dan D4 dapat di
bolak balik. Hal ini tidak akan emberikan efek yang besar pada LED dan sensor
karena perubahan posisi R1 dan D4 akan menghasilkan arus yang sama pada LED.
Begitu pula dengan beda potensial antara anoda dan katoda yang diterima oleh LED.
Perubahan posisi ini tidak berengaruh pada beda potensial pada kedua kaki LED.
Namun, hal ini akan berpengaruh jika photo diode dan R2 di ubah tempatnya. Hal
ini akan berpengaruh pada sinyal s yang keluar dari sensor yang akan diterima
oleh komparator. Jika photodiode dipasang di dekat VCC, maka saat cahaya
diterima photodiode maka sinyal s akan menghasilkan tegangan tingggi. Lain
halnya jika photo diode di taruh di dekat ground, maka saat photo diode
menerima cahaya akan menghasilkan sinyal berua tegangan rendah pada sinyal s. Photo
diode tidak akan berfungsi sebagai pembagi tegangan saat dibalik. Hal ini,
dikarenakan karena saat photodiode dibalik, nilai resistansinya tetap. Hal ini
sesuai prinsip pembagi tegangan.
Prinsip
kerja rangkaian komparator non inverting adalah akan memberikan sinyal berupa
high saat input lebih besar dari sinyal pembanding dan akan memberikan sinyal
low jika sinyal input lebih kecil dari sinyal pembanding. Sedangkan prinsip
kerja rangkaian komparator inverting adalah akan memberikan sinyal berupa low
saat input lebih besar dari sinyal pembanding dan akan memberikan sinyal lhigh
jika sinyal input lebih kecil dari sinyal pembanding. Kedua prinsip ini
pada dasarnya saling berbalik.
Komparator inverting ditunjukan U1.B dan non inverting ditunjukan U1.A. Rangkaian
komparator yang digunakan di atas dihubungkan dengan RV1 yang berfungsi untuk
tegangan pembanding. Tegangan dari resistor variable dari RV1 bisa di atur
dengan merubah nilai resistor variable. LED D2 dan D3 digunakan untuk penanda
adanya tegangan yang mengalir pada komparator. Sedangkan resistor R5 dan R6
akan digunakan sebagaai pengatur arus pada LED.
Gambar rangkaian driver ditunjukan
di atas.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih